Psikologi anak usia 3 tahun yang sering menentang orangtua?

Saat ini anak saya menginjak usia 3 tahun, dan sering sekali menolak kalau diberikan saran. Hal ini wajar atau tidak kah?

Ternyata di usia 3 tahun anak memulai mempunyai kehendak sendiri dan kontrol sendiri. Hal ini mengembangkan emosinya menjadi melawan atau menentang orangtua nya. Pada fase ini anak sudah mulai melepaskan fase ketergantuan terhadap orangtuanya. Sekarang si anak mulai mempunyai identitas yang lebih kuat dan lebih aman sehingga ia mengembangkan sedikit sifat pemberontakan.

Bagaimana mengatasi anak yang menentang?

Memang anak usia 3 tahun ini, masih belum bisa memahami bahwa apa yang dilakukan itu salah. Ia hanya ingin menunjukkan kekuatan otoritasnya, dengan menguji otoritas orang tuanya. Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua?

1. ATURAN BATASAN

Anak kita harus mengetahui  tentang batasan dan memahami apa yang kita maksud. Dan dengan mengucapkan dengan jelas misalnya, kita tidak saling memukul ya. "Jika kamu marah, katakan dengan kata-kata, tetapi tidak dengan memukul", atau "ingat ya boleh bermain disini, tetapi sesudahnya pastikan mainannya sudah dikembalikan pada tempatnya ya."

2. Dorong Sikap yang Baik

Cobalah memuji si kecil setiap dia berbuat baik. Terkadang orang dewasa itu lupa melakukannya, padahal hal sederhana seperti "kamu pintar nak, mainannya sudah dirapikan sendiri." Atau " makasih ya nak,,sudah bantuin mama jagain adik waktu mama cuci piring." Hal sederhana ini akan memberikan kesan di hati si kecil dan sangat melekat di dirinya serta mendorong anak melakukan kebaikan - kebaikan lainnya. Sama seperti orang dewasa, anak kita sangat senang sekali jika mendapatkan pujian.

3. Gunakan Time Out Positif

Di masa sekarang, hukuman tidak akan membuat anak menjadi semakin lebih baik ya mom. Justru sebaliknya, memunculkan kemarahan yang lebih besar. Tetapi di sisi lain, anak-anak perlu diberikan kedisiplinan saat melewati batas.
Time out merupakan cara lama yang digunakan orang tua untuk mendisiplinkan nak. Gunakan time out secara positif. aturlah time out itu sebagai timer batas waktu ketika nonton tv misalnya.

4. Memahami Kondisi dan Fase Anak

Di usia ini, anak sangat antusias terhadap hal-hal baru yang ingin dia coba. Ia dipenuhi dengan rasa penasaran, serta diiringi kehendak yang tinggi. Jadi, berusahalah memahami kondisi ini ya mom, jika misal anak ingin memakai baju pilihannya sendiri, meski itu gak matching sebetulnya tidak masalah bukan? Atau jika makan roti dengan selai kacang dan taburan oreo untuk makan siang, tidak masalah kan selama si kecil menyukainya. 
ketika si kecil melakukan hal yang membuat kita emosi, seperti menumpahkan gelas yang berisi air ketimbang memarahinya atau membentak lebih baik memikirkan cara membersihkannya dan mengajarkan tentang kebersihan dan cara bertanggung jawab dengan konsekuensi perbuatannya.
Pada akhirnya pahamilah hal ini sebagai bagian dari perkembangan anak yang harus dilalui dengan arahan yang benar dann menerapkan batas - batas kedisiplinan. Dan si kecil akhirnya akan belajar bahwa membangkang ukanlah cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.


Komentar

Postingan Populer